Karena hidup adalah anugerah


"papamu marah-marah waktu itu. Karena mama udah kesakitan tapi suster-suster di dalam ruang bersalin malah baca majalah. Dan papamu nggk boleh nungguin didalam, disuruh keluar. Ya mungkin karena belum waktunya kamu lahir, orang jawa bilang belum 'sangat'." kenang mama ketika malam itu, kami bercerita tentang bagaimana pada hari yang sama 31 tahun yang lalu, mama melahirkanku kedunia.
"hahaha aku bisa ngebayangin." sahutku geli
"ya itu kali pertama papamu ngeliat orang kesakitan waktu melahirkan. Emang mama sengaja supaya papamu berkurang kereng nya ke mama." jawab mama dengan nada penuh kemenangan.
Waktu kecil, aku masih ingat betapa takutnya aku dan kakakku kepada ayah kami. Terutama kakakku. Ayahku seorang tentara yang memulai karir dari bawah. Aku juga sering mendengar dari ibuku bahwa ayah sering main tangan ke ibuku, dan kakakku yang masih kecil. Hal ini yang mungkin membuat kakakku jadi si rebel ketika remaja.
"loh pas mbak lahir, emang papa nggk nungguin?"
"papamu pas itu lagi tugas"
"ooo,,,."
"makanya nduk, papamu nggk pernah main tangan sama kamu. Mungkin karena liat sendiri proses lahiran."
"emang mama kesakitan banget ya pas lahiran?"
"sakitnya udah dari sebelum-sebelumnya. Ya jam segini ditanggal ini, eh enggk ding jam 2 malam mama ngerasa kesakitan. Terus minta tlg tetangga buat nganterin ke rs bersalin. Eh ternyata nyampe sana sembuh."
"masak iya mah? Hahahahaha. Ya ampun ternyata dari bayi ya, aku nggk mau dipaksa. Kl blm pengen, aku nggk mau ngapa-ngapain. Hahaha." tawaku geli mengetahui bahwa bibit kenakalanku dimulai sejak dalam kandungan.
"ya karena waktu itu mama nggk tau hitungan pas umur kandungan mama. Soalnya mama nggk tau kalau mama hamil. Taunya udah 4 mingguan, pas mama nemenin bulekmu dirumah sakit, mama masih wira wiri jalan kaki sampai perut mama tiba-tiba sakit nggk tahan. Terus mama ke dokter dan dokternya bilang 'apa ini ibu nggk hamil?'. Akhirnya mama ke dokter kandungan, dan kata dokternya usia kehamilan udah berapa minggu ya..4 atau 8 gitu mama lupa. Katanya juga mama hampir keguguran karena nggk tau hamil dan masih aktivitas berat."
Aku terkejut menyimak cerita mama."berarti...ya ampunn..aku hampir nggk ada didunia!!!. Aku hampir nggk bisa melihat dunia dan merasakan pengalaman kehidupan seperti ini mah..."
"mamanya aja yang fisiknya lemah, kl bayinya sehat." sahut mama.
"ya ampun ma...aku hampir nggk lahir. Subhanallah. Tapi sama Gusti Allah masih diijinkan bertahan diperut mama, mama akhirnya tau dan tekun nyimpen aku sampe 9 bulan di perut mama."
Kami terdiam
"jadi kenapa ya mah, Gusti Allah masih ngijinin aku bisa bertahan dan akhirnya lahir ya ma?."
"ya itu awal2 kehamilan karena nggk tau dan mama lagi sedih mikirin papamu. Tapi begitu tau mama hamil, mama kasi kamu makanan-makanan berprotein tinggi."
"terus pas mau lahiran tadi juga sakit banget ya ma?." tanyaku mulai mampu membayangkan memposisikan diri sebagai mama.
"ya itu, karena nggk lahir2..mama sampai dipindah2 kamarnya buat tempat orang2 yang udah mau lahiran. Terus pas keesokan sorenya beres2 mau pulang, mama ngerasain sakit yang luar biasa. Sakit banget. Mama jam 5 masuk kamar bersalin, jam 6 kamu udah lahir."
"masyaAllah. Berarti lumayan cepet ya mah."
"iya, yang lama itu nunggu 'sangat' itu tadi. Dokter bilang, 'bu kalau besok rabu belum lahir, sabtu ibu kesini ya' nggk tau mungkin mau dikasi obat supaya bisa cepet lahir ya. Soalnya dari hitungan awal tadi udah mau 10 bulan." kenang mama.
"dan aku lahir dihari jumat. Hahahaha ya ampun,,,kynya aku nggk mau disuruh2, dipaksa lahir hari sabtu sama dokter. Jadi sblm dokternya ngapa2in, aku lahir duluan." kami terkekeh. Karena sifatku ketika dewasa memamg seperti itu. Paling nggk mau disuruh2 dan dipaksa2. Ternyata emang gawan bayi.
"kira2...pas nunggu sangat,,aku 'didangu' apa ya mah sama Gusti Allah? Dikasi wejangan apa pas diperut? Sampe nggk keluar2. Sampe mama kesakitan."
"uh sakit sekali nduk waktu itu." ujar mama
"mama kok masih kuat ya mah, berjuang buat aku lahir? Padahal sakitnya kaya gitu, blm lagi riwayat mamah pas hamil aku kynya nggk mudah. Cobaan mama banyak. Fisik lemah dan hampir keguguran"
Kami terdiam.
"makasih ya mah, udah mau berjuang ngelahirin aku. Udah telaten nyimpen aku diperut mama hampir 10 bulan." pipiku basah. Rasa syukur yang sangat luar biasa serasa membuncah dihati ini. Mengetahui bahwa mama rela melakukan semua penderitaan ini demi menjadi media lahirnya aku kedunia. Rasa syukur yang amat sangat kepada Gusti Allah karena telah meniupkan ruhku dan atas ijinnya aku berkesempatan lahir kedunia ini. Seketika itu seperti ada tamparan yang sangat keras menimpa diri ini, bahwa aku memang ditakdirkan untuk lahir kedunia. Entah Allah mengutusku apa, sehingga aku tetap diijinkan untuk lahir. Memberikan perintah kepadaku apa, hingga kesempatan hidup itu tetap menjadi milikku. Hal ini sangat menamparku karena aku pernag mengalami masa2 aku tidak menginginkan ulang tahun. Karena pada waktu itu aku merasa di umur yang sudah banyak aku belum memiliki apa2. Aku terus membandingkan diriku dengan orang lain, dengan teman2 sebayaku, dengan adek2 sepupuku. Aku terlalu peduli dengan dunia dan tidak pernah bersyukur bahwa hidup yang Allah berikan ini juga rejeki yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Bahwa mama tidak keguguran dan melahirkanku, itu adalah sebuah karunia yang besar.
"semoga ya nduk, diumurmu yang ke 31 ini, kamu cepet dapat jodoh, bisa diangkat jadi pns, hisupmu bahagia, selamat dunia dan akhirat." bisik mama sambil membelai wajahku.
"aamiin mah. Aamin"

Comments

Popular posts from this blog

tugas besar analisa deformasi dan geodinamika

eas deformasi dan geodinamika

Maaf, Pesonamu Telah Luntur