Maaf, Pesonamu Telah Luntur
Maaf, pesonamu telah luntur.
Semenjak aku tahu bahwa ada malaikat kecil yg skrg menjadi amanah dan tanggung jawabmu, meskipun saat itu kamu tidak pernah mengatakan padaku tentang status barumu, hatiku hancur.
Kamu adalah satu2nya, pria yang tidak mengejekku seperti teman2 satu angkatanku. Kamu, tidak menertawakan cintaku padamu. Meskipun kamu bagai impian yang selalu kuidamkan, yang ku sangka akan meresponku dengan baik saja, tidak pernah kuimpikan. Kamu lain, kamu tersentuh atas pernyataan cintaku hari itu. Kamu menganggap aku unik, karena telah memendam rasa padamu sejak 15 tahun yang lalu. Kamupun membayangkan, kemungkinan kemungkinan apa yang akan kamu lakukan jika aku menyatakan cinta lebih cepat.
"kamu akan kujadikan pacar" katamu. Hatiku bagai terbang, bahagia tak terkira. Kata2mu itu mengisyaratkan bahwa kamu menerimaku. Namun aku masih tergagap ketika memahami bahwa maksudmu, hanya sejauh itu.
Kebahagiaan itu, masih terasa sampai hari ini. Sikapmu yang menerimaku tanpa menertawakan siapa aku dan cintaku padamu, menguatkanku. Dan seolah menjadi simpanan semangatku dalam menjalani hari. Sebesar itukah cintaku? Akupun tak tahu.
Ketika aku menceritakan tentangmu kepada teman baikku, dia marah besar. Karena kamu tak mengatakan statusmu dengan terus terang setelah kita semakin sering berbalas pesan. Keinginanku untuk bertemu denganmu, masih sangat besar. Berharap kamu masih memiliki status yg sama denganku. Namun semua itu hanya mimpi sekarang.
Kamu, tidak mempermainkanku. Kamu hanya tidak mencintaiku. Dan kamu, tetap menjadi impian yang tak teraih bagi wanita sepertiku.
Semenjak aku tahu bahwa ada malaikat kecil yg skrg menjadi amanah dan tanggung jawabmu, meskipun saat itu kamu tidak pernah mengatakan padaku tentang status barumu, hatiku hancur.
Kamu adalah satu2nya, pria yang tidak mengejekku seperti teman2 satu angkatanku. Kamu, tidak menertawakan cintaku padamu. Meskipun kamu bagai impian yang selalu kuidamkan, yang ku sangka akan meresponku dengan baik saja, tidak pernah kuimpikan. Kamu lain, kamu tersentuh atas pernyataan cintaku hari itu. Kamu menganggap aku unik, karena telah memendam rasa padamu sejak 15 tahun yang lalu. Kamupun membayangkan, kemungkinan kemungkinan apa yang akan kamu lakukan jika aku menyatakan cinta lebih cepat.
"kamu akan kujadikan pacar" katamu. Hatiku bagai terbang, bahagia tak terkira. Kata2mu itu mengisyaratkan bahwa kamu menerimaku. Namun aku masih tergagap ketika memahami bahwa maksudmu, hanya sejauh itu.
Kebahagiaan itu, masih terasa sampai hari ini. Sikapmu yang menerimaku tanpa menertawakan siapa aku dan cintaku padamu, menguatkanku. Dan seolah menjadi simpanan semangatku dalam menjalani hari. Sebesar itukah cintaku? Akupun tak tahu.
Ketika aku menceritakan tentangmu kepada teman baikku, dia marah besar. Karena kamu tak mengatakan statusmu dengan terus terang setelah kita semakin sering berbalas pesan. Keinginanku untuk bertemu denganmu, masih sangat besar. Berharap kamu masih memiliki status yg sama denganku. Namun semua itu hanya mimpi sekarang.
Kamu, tidak mempermainkanku. Kamu hanya tidak mencintaiku. Dan kamu, tetap menjadi impian yang tak teraih bagi wanita sepertiku.
Comments
Post a Comment